Telur Merpati Keberapa? – Pertanyaan di atas termasuk pertanyaan umum yang lumrah ditanyakan para penghobi merpati, khususnya yang masih baru.
Saat saya SD-SMP awalnya juga saya menanyakan hal yang serupa kepada para penjual atau kepada para pemain merpati. Dan sebagian besar dari mereka menyarankan untuk mengambil telur ganjil agar anakannya bagus.
Awalnya saya juga mempercayai sistem ini, tetapi lama-kelamaan setelah mempelajari sistem reproduksi, pewarisan sifat, dll akhirnya saya tidak percaya melakukan riset sendiri.
Dari hasil coba-coba ini saya dapati kesimpulan bahwa tidak ada istilah telur bagus itu yang ganjil atau genap. Setiap telur bisa mempunyai potensi bagus atau jelek yang sama.
Terutama pada burung dengan sistem cross breeding. Kemungkinan yang keluar sangat acak berbeda dengan sistem inbreeding (merpati kawin sedarah) atau linebreed yang termasuk metode ternak merpati.
Kenapa demikian? Jadi telur merpati keberapa yang bagus diambil anaknya? Oke saya jelaskan dibawah
Telur Merpati Keberapa yang Bagus?
Telur keberapapun bisa di ambil, tidak mesti telur ganjil atau genap. Semua telur yang dihasilkan oleh indukan merpati mempunyai potensi yang sama.
Bisa keluar bagus atau jelek itu merupakan urusan Allah yang berkuasa, ikhtiar kita hanya dari melihat rabaan saja setelah anak lahir atau besar. Baca : Ciri Merpati Berkualitas
Karena Faktanya gen indukan jantan dan betina akan bercampur dalam telur dengan komposisi yang acak.
Terkadang dominan ke induk jantan, terkadang dominan ke induk betina, terkadang seimbang, terkadang bahkan tidak mirip induk jantan dan betina.
Itu karena persilangan yang terjadi komposisinya selalu acak, jadi kita tidak bisa memperkirakan hanya dari telur merpati keberapa yang bagus.
Belum lagi jika burung yang kita dapatkan berasal dari pasar atau dari orang lain, kita tidak tahu sudah berapa kali nelur? Sudah telur genap apa ganjil? Jadi akan sulit menentukan ganjil genapnya ya kan?
Yang harus kita perhatikan adalah rabaan anakan yang keluar atau kualitas telur yang dihasilkan. Misal telur yang keluar bersih, bening, ukuran normal, dan bentuknya normal.
Biasanya anak yang dihasilkan akan bagus, karena kondisi indukan sedang bagus.
Sebaliknya jika kondisi telur tidak normal, bentuknya tidak karuan, cangkang lembek, banyak kerak putih pada telur, ukuran telur terlalu kecil (tidak normal) biasanya itu ada kelainan pada telur.
Jadi anakan yang dihasilkan berkemungkinan kurang bagus. Oleh karena itu patokan kita hanya melihat kualitas telur yang keluar, bukan dari telur keberapa yang keluar.
Telur Pertama Boleh Ditetaskan?
Oke ada lagi yang bertanya, apakah telur merpati pertama boleh ditetaskan atau di ambil anaknya? Atau bolehkan indukan yang masih piyik diambil anakannya?
Jawabannya yaitu tergantung. Ya tergantung kualitas telurnya, dilihat bagus atau tidak bentuk telurnya, normal atau tidak.
Karena kematangan sel telur atau organ reproduksi merpati tidak melihat dari usia. Terkadang ada yang cepat atau lambat.
Tetapi mayoritas telur pertama atau telur merpati piyik biasanya masih kurang bagus. Baik bentuk, ukuran, dan kualitasnya. Karena belum matangnya organ reproduksi pada merpati.
Oleh karena itu beberapa penghobi merpati biasanya menunggu sampai burung rampas (ada yang 1 rampasan ada yang 2 rampasan) untuk di ambil telurnya.
Apakah ini wajib? Tidak, hanya saja ini lebih baik untuk meminimalisir resiko.
Jadi kesimpulannya telur pertama bisa bagus diambil anaknya, telur merpati piyik bisa bagus diambil anaknya dengan catatan kualitas telur sudah bagus.
Akan lebih bagus lagi jika merpati sudah dewasa atau rampas, semakin dewasa organ reproduksi merpati semakin matang dan telur yang dihasilkan semakin bagus.
Saya punya kasus merpati telor normal seminggu sekali,tapi tidak ada uratnya kalo telor usia 1 Minggu.
Pernah sama saya d coba d angermin meskipun sudah tau usia telur 1 minggu tidak ada uratnya sampe usia telur kurang lebih 3 Minggu,alhasil tetap telor tidak hitam yg ada gelembung di dalamnya semakakin besar dan sama saya di pecahin telurnya,malah kuning telur sama putih telurnya menyampur dan kejadian itu sudah gonta ganti betina dari piyik sampe yang sudah dewasa sebanyak 4x.
Jantannya pernah “Telo” tapi tidak “Telo Muter” cuma agak bengkok d kepala sedikit.
Apakah ada solusinya?
Telur merpati JS vs Tinggian ukurannya sebesar telur ayam